Jumat, 24 Desember 2010

Bank Mandiri Bukukan Kredit Rp5 Triliun dalam Dua Bulan

JAKARTA: PT Bank Mandiri Tbk membukukan pertumbuhan kredit lebih dari Rp5 triliun di dua bulan kuartal II 2010. Pertumbuhan didukung kenaikan permintaan kredit di segmen infrastruktur dan migas.

Hal ini diungkap Wakil Direktur Utama Bank Mandiri sekaligus Pejabat Sementara Dirut Bank Mandiri Riswinandi saat ditemui di Jakarta. Dia mengatakan, pertumbuhan kredit bank berjalan sesuai target.

Bahkan, kecenderungan pertumbuhan masih akan meningkat di sisa tahun. Alhasil, Bank Mandiri membuka peluang untuk menambah target pertumbuhan kredit dari posisi saat ini sebesar 18% sampai 20%. "Untuk outstanding kredit hingga kuartal I 2010, Bank Mandiri secara bank only membukukan angka Rp181 triliun." kata Riswinandi.

Analisa :
Saya setuju dengan apa yang telah dilakukan PT. Bank Mandiri, Tbk untuk membukukan pertumbuhan kredit lebih dari Rp5 triliun di dua bulan kuartal II 2010 dikarenakan karena kenaikan permintaan kredit di segmen infrastruktur seperti energi listrik, telekomunikasi dan migas. Disamping itu, segmen korporasi dan ritel konsumen juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Di kuartal I 2010, Bank Mandiri secara bank only membukukan angka Rp181 triliun dan hingga akhir Mei 2010, outstanding kredit bank saja sudah meningkat menjadi Rp186 triliun. Bank Mandiri juga akan membuka peluang dalam menambah target pertumbuhan kredit dari posisi saat ini sebesar 18% sampai 20% dan pertumbuhan ini didominasi jenis kredit pemilikan rumah (KPR) yang mendominasi kredit konsumer hingga 60%. Saat ini, outstanding kredit perumahan Bank Mandiri telah melampaui angka Rp13 triliun. Besaran kredit ini diikuti jenis Mitra Karya yakni kredit konsumtif yang bebas agunan yang meliputi 14% dan kartu kredit 12%. Sisanya dikuasai kredit pemilikan kendaraan bermotor. Dalam periode empat bulan pertama, Bank Mandiri mengalami pertumbuhan kredit konsumer yang meningkat hingga 27% dibanding periode tahun lalu. Pertumbuhan ini juga ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi dan permintaan kredit consumer. Konsumer mencapai Rp25,6 triliun. Ya, mungkin memang cukup berisiko, akan tetapi bunganya sangat menguntungkan.

Sumber :
23 Desember 2010 - Media Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar